Sabtu, 14 April 2018



“Cemburu”

Hasil gambar untuk cemburu

Saat ini aku cemburu
Aku cemburu pada sendok yang kau genggam, pada layar persegi yang kau tatap, dan pada selimut yang menghangatkanmu.
Aku juga cemburu pada kopi yang dapat menemani sepimu.
Aku cemburu pda angin, buku, charger ponsel, kaca kamarmu, pada tv, pada payung, pada jam di pergelangan tanganmu.
Aku cemburu pada semuanya
Kenapa mereka boleh bersamamu sedangkan aku tidak.
Rindu ini telah membuatku menjadi orang yang dungu
Kamu adalah impian yang selalu aku mimpikan
Aku cemburu pada setiap apa yang ada disekitarmu
Kenapa mereka bisa bersamamu tanpa ada pertimbangan yang pelik?
Aku tetaplah aku… perempuan yang kalah dibawah lembah kecemburuan
Mati disambar petir kerinduan
Dan aku masih aja aku.


“Merindukanmu, aku bisa apa?”


Hasil gambar untuk rindu
Tak mengapa kau tak bisa bicapa apa-apa,
Lagi pula pun lukaku bukan tanggunganmu. Ini hanya soalan perasaan saja
Adakah disana kamu menemukan penyesalan karna meninggalkanku? Karna mengucap kalimat perpisahan padaku?
Sampai saat ini aku belum bisa menata hati, kamu yang dahulu ataupun sekarang sama saja. Aku sayang…
Ini memang soalan perasan
Bahkan disaat dunia sibuk dengan urusannya aku masih memikirkanmu.
Aku sebut itu “Rindu”
Aku masih saja rindu, aku tau aku tak seharusnya begini.
Aku benci, aku rindu kamu tapi kamu sama sekali tidak peduli.
Aku rindu,
Tak habis pikir bagaimana bisa aku rindu pada seseorang yang terburu sekali mengucapkan kalimat perpisahan.
Sampai saat ini pun aku berharap perpisahan itu hanya mimpi,
Katakan padaku, itu hanya dusta,
Katakan itu semua tidak benar. Katakan kalau kita masih boleh bersama. Katakan kalau aku punya hak untuk merindukanmu.
Kau kejam… kau meninggalkanku tanpa memberi tahu aku harus bagaimana disaat merindukanmu.
Aku merindukanmu, lalu aku harus bagaima


“Penyesalan”
Hasil gambar untuk image penyesalan
Sudahlah masa lalu…
Berhenti membawaku bercerita!
Aku tak ingin  bercakap lagi denganmu.
Sekali ini dengarkan aku, aku sangat benci penyesalan. Aku tak suka.
Tak bisakah kau biarkan aku menata masa depanku.

Aku benci sekali penyesalan, dia tak mengizinkan aku memperbaikimu.
Dia menyudutkanku, dia juga menyalahkan aku atas semua yang terjadi.
Membuatku terlihat lemah didepan diriku sendiri. Dia dengan tega mengungkapkan semua kekuranganku.
Dia mengucilkanku!
Masa lalu,
Sebagian dari dirimu, adalah dia, penyesalan.
Sesuatu yang tak ingin aku lihat lagi,
sesuatu yang ingin aku bakar hidup-hidup,lalu ku tinggalkan begitu saja.
Tapi, dia tetap saja mengejarku.
Masa lalu, kau tau pasti bagaimana jahatnya penyesalan itu. Dia itu jahat.

Masa lalu, berhenti menemuiku,
Demi hati ini, demi hati yang asal kau tau setiap detiknya tak henti menangis.
Demi raga yang sama sekali tak punya daya apa-apa.
Mohon masa lalu aku sudah sangat lelah, tidakkah kau lihat aku sudah kalah?